Faktor-Faktor Retensi Karyawan
Faktor-Faktor Retensi Karyawan- Ada beberapa faktor penentu retensi karyawan. Kalau merujuk pendapat Mathis & Jackson (2006, p128-135), faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Komponen Organisasional
Beberapa komponen
organisasional mempengaruhi karyawan dalam memutuskan apakah bertahan
atau meninggalkan perusahaan mereka. Organisasi yang memiliki budaya dan
nilai yang positif serta berbeda mengalami perputaran karyawan yang
lebih rendah. Strategi, peluang, dan manajemen organisasional di dalam
perusahaan yang dikelola dengan baik juga akan mempengaruhi retensi
karyawan. Demikian pula dengan kontinuitas dan keamanan kerja (Job
security) seseorang di suatu organisasi, juga turut berpengaruh terhadap
retensi karyawan.
2) Peluang Karier Organisasional
Survei
terhadap karyawan di semua jenis pekerjaan tetap menunjukkan bahwa
usaha pengembangan karir organisasional dapat mempengaruhi tingkat
retensi karyawan secara signifikan. Faktor-faktor yang mendasarinya
adalah pelatihan karyawan secara kontinu yang dilakukan perusahaan,
pengembangan dan bimbingan karier terhadap seseorang, serta perencanaan
karier formal di dalam suatu organisasi.
3) Penghargaan dan Retensi Karyawan
Penghargaan
nyata yang diterima karyawan karena bekerja, datang dan pembentukan
gaji, insentif, dan tunjangan. Menurut banyak survei dan pengalaman,
satu hal yang penting terhadap retensi karyawan adalah mempunyai praktik
kompensasi yang kompetitif. Penghargaan yang kompetitif tersebut dapat
dilakukan dalam bentuk gaji dan tunjangan yang kompetitif, penghargaan
berdasarkan kinerja, pengakuan terhadap karyawan serta tunjangan dan
bonus spesial.
4) Rancangan Tugas dan Pekerjaan
Faktor
mendasar yang mempengaruhi retensi karyawan adalah sifat dari tugas dan
pekerjaan yang dilakukan. Beberapa organisasi menemukan bahwa angka
perputaran karyawan yang tinggi dalam beberapa bulan lamanya pekerjaan
sering kali dihubungkan dengan usaha penyaringan seleksi yang kurang
memadai. Rancangan tugas dan pekerjaan yang baik harus memperhatikan
unsur tanggung jawab dan otonomi kerja, fleksibilitas kerja karyawan,
kondisi kerja yang baik (Faktor fisik dan lingkungan seperti, ruang,
pencahayaan, suhu, kegaduhan dan sejenisnya), dan keseimbangan
kerja/kehidupan karyawan.
5) Hubungan Karyawan
Hubungan
yang dimiliki para karyawan dalam organisasi menjadi faktor yang
diketahui dapat mempengaruhi retensi karyawan. Apabila karyawan
memperoleh perlakuan yang adil atau tidak diskriminatif, mendapat
dukungan dari supervisor atau manajemen, dan memiliki hubungan dengan
rekan kerja yang baik, maka hal-hal ini akan mempengaruhi retensi
karyawan.