Perbedaan Dan Hubungan Perubahan Sosial Dan Budaya Dan Karakteristik
Perbedaan Dan Hubungan Perubahan Sosial Dan Budaya Dan Karakteristik
Perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat pada umumnya menyangkut hal yang
kompleks. Oleh karena itu Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa perubahan
sosial pada dasarnya tidak dapat diterangkan oleh dan berpegang teguh
pada faktor yang tunggal. Menurut Robin Williams, bahwa pendapat dari
faham diterminisme monofaktor kini sudah ketinggalan zaman, dan ilmu
sosiologi modern tidak akan menggunakai interpretasi-interpretasi
sepihak yang mengatakan bahwa perubahan itu hanya disebabkap oleh satu
faktor saja.
Jadi
jelas, bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut disebabkah
oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal yang
kompleks.
Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang
sangat erat sekali. Suatu perubahan sosial pastilah akan memberikan
pengaruh terjadinya perubahan budaya. Perubahan kebudayaan mencakup
semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat,
dan lain sebagainya. Bagian dan budaya tersebut tidak dapat lepas dan
kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Tidak mudah menentukan garis
pemisah antara perubahan sosial dan perubahan budaya.
Tidak ada
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Sebaliknya, tidak mungkin ada
kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat. Dengan kata lain,
perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu
kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru
atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya. Meskipun perubahan sosial dan budaya memiliki hubungan
atau keterkaitan yang erat, namun keduanya juga memiliki perbedaan.
Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dan arahnya.
Perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan
sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya
masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok
umur, jenjang pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan
budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep
nilai susila dan moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.
Terkadang
perubahan sosial dan budaya mengalami tumpang tindih. Sebagai contoh,
saat ini masyarakat menginginkan adanya kesamaan gender berhubungan
dengan perubahan seperangkat norma budaya dan fungsi peran kaum
laki-laki dan perempuan secara sosial. Untuk mengatasi ketumpang
tindihan tersebut maka sering kita gunakan istilah perubahan sosial
budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
Dengan demikian, suatu perubahan dikatakan sebagai Perubahan Sosial Budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat.
- Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada.
- Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan din dengan perubahan yang terjadi.
- Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan.
Sumber : Sutarto, IPS, Hal : 103-104, Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional