Cara Membuat Surat Perjanjian Jual Beli Dengan Sistem Oper/Over Kredit Beserta Contohnya
Cara Membuat Surat Perjanjian Jual Beli Dengan Sistem Oper/Over Kredit Beserta Contohnya
Melakukan
penjualan rumah secara oper/over kredit cukup sering dijumpai dewasa
ini. Bagi Anda yang berminat untuk membeli rumah secara over kredit, ada
tata cara dan aturan yang harus Anda ketahui. Jika tidak benar-benar
menerapkan aturan jual beli sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
bisa jadi Anda akan menghadapi masalah di kemudian hari.
Terkadang, surat perjanjian jual beli rumah memang dilakukan hanya melalui pihak penjual dan pembeli tanpa melalui notaris. Pengurusan notaris bisa dilakukan selanjutnya. Untuk itu, penting bagi para pihak dalam membuat surat perjanjian jual beli yang baik dan terperinci serta memuat secara lengkap tentang ketentuan-ketentuan yang diperlukan.
Kesepakatan jual beli atas suatu rumah, tentu membutuhkan bukti tertulis atau yang biasa disebut dengan surat perjanjian jual beli. Apalagi, bila kesepakatan jual beli tersebut dilakukan sebelum proses perizinan dengan notaris diselesaikan.
Jual beli rumah pun juga bisa dilakukan dengan sistem oper kredit. Bila jual beli rumah dilakukan dengan oper kredit, maka surat perjanjian jual beli rumah yang harus dituliskan berbeda dengan surat jual beli rumah yang dilakukan penuh.
Agar lebih jelas, berikut terdapat contoh surat jual beli rumah yang dilakukan dengan oper kredit dan juga dengan dua kali termin pembayaran.
Berikut Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Rumah Oper Kredit
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH
(Over Kredit)
(Over Kredit)
Pada hari ini Senin tanggal dua bulan November tahun dua ribu lima belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Bejo Rezeki
No. KTP : 3301234567000001
Alamat : Jalan Nusantara No.111, RT. 001, RW. 016, Terusan,
NUSANTARA 40367
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
Nama : Karin Nagaswara
No. KTP : 3372045587720029
Alamat : Jalan Rajawali No. 111, Purbasari, Kumai 40112
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua (Selanjutnya disebut dengan Para Pihak), dalam surat ini (Selanjutnya disebut sebagai Perjanjian) menerangkan bahwa Pihak Pertama :
- Menjual kepada Pihak Kedua berupa bangunan dan tanah (Rumah) dengan sertifikat hak milik yang terletak di Perumahan Istana Pasteur Regency Blok A No.11, Jalan Gunung Batu, Bandung dengan harga Rp.155.000.000,- (seratus lima puluh lima juta rupiah) dalam kondisi baik dan benar.
- Pihak Kedua telah memeriksa kondisi rumah tersebut dalam butir (1) Perjanjian ini, dan menyatakan rumah tersebut dalam kondisi baik dan benar.
- Pihak Pertama tidak bertanggung jawab lagi atas kondisi rumah tersebut dalam butir (1) Perjanjian ini, setelah pembayaran pelunasan dan serah terima rumah pada bulan Januari tahun 2019.
- Segala kejadian mengenai kondisi rumah tersebut dalam butir (1) Perjanjian ini, setelah pembayaran pelunasan dan serah terima rumah pada bulan Januari tahun 2019, sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pihak Kedua.
Pasal 1
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1.1 Pihak Pertama
berkewajiban membayar iuran listrik, air, iuran warga setempat dan
angsuran KPR BPD hingga pembayaran pelunasan dan serah terima rumah pada
bulan Januari tahun 2016.
1.2 Pihak Pertama berkewajiban membayar biaya yang timbul untuk perantara penjualan rumah tersebut pada butir (1) Perjanjian ini.
1.3 Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran atas penjualan rumah tersebut pada butir (1) Perjanjian ini dari Pihak Kedua.Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
2.1 Pihak Kedua berkewajiban atas proses perpindahan kepemilikan rumah berikut tanggungan yang timbul, dan Pihak Pertama hanya akan membantu kelancaran kepengurusan saja.
2.2 Pihak Kedua berkewajiban membayar angsuran KPR kepada BPD, PBB, dan segala tanggungan yang timbul mengenai rumah tersebut dalam butir (1) Perjanjian ini setelah pembayaran pelunasannya kepada Pihak Pertama selesai.
2.3 Pihak Kedua berhak sepenuhnya atas rumah tersebut dalam butir (1) Perjanjian ini setelah pembayaran pelunasan dan serah terima rumah pada bulan Januari tahun 2016.
Pasal 3
TERMIN PEMBAYARAN
3.1 Para Pihak sepakat bahwa Pihak Pertama menerima pembayaran dari Pihak Kedua sebesar Rp.155.000.000,- (seratus lima puluh lima juta rupiah) tanpa pajak secara tunai maupun transfer kepada bank yang ditunjuk, sebagai berikut :
Nama Bank : BCA KCU Simpang Lima Bandung
No. Rekening : 011.111.111.0
Nama Pemegang Rekening : Bejo Rezeki
3.2 Pihak Kedua melakukan pembayaran DP sebesar Rp.55.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada Pihak Pertama maksimal tanggal sepuluh bulan November tahun 2015.
3.3 Pihak Kedua membayar pelunasan sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) kepada Pihak Pertama maksimal tanggal tiga puluh satu bulan Januari tahun 2016.
3.4 Para Pihak sepakat jika pada tanggal tersebut dalam Pasal 3 butir (3.3) Perjanjian ini Pihak Pertama belum menerima pelunasan dari Pihak Kedua maka akan dikenakan pembatalan jual beli atau Perjanjian ini dianggap batal dan DP yang sudah dibayarkan oleh Pihak Kedua dianggap hangus.
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku dan terhitung mengikat bagi Para Pihak sejak ditandatanganinya Perjianjian ini hingga hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian ini telah terpenuhi.
Pasal 5
KETENTUAN LAIN – LAIN
4.1 Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Perjanjian ini dapat digunakan sebagai surat bukti penagihan hak dan kewajiban Para Pihak atas Perjanjian ini.
4.2 Segala ketentuan dalam Perjanjian ini tunduk pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan dalam hal terjadi perselisihan baik sebagian maupun keseluruhan dari Perjanjian ini oleh Para Pihak, maka penyelesaian dilakukan secara musyawarah dan apabila tidak mencapai mufakat, Para Pihak dapat menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Bandung.
4.3 Segala sesuatu yang belum dan/atau tidak termasuk dalam surat Perjanjian ini akan ditentukan kemudian secara musyawarah untuk mufakat oleh Para Pihak serta akan dituangkan dalam suatu Addendum atau Amandemen tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 6
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani Para Pihak pada tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian, dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan satu rangkap untuk PIHAK KEDUA. Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat dipindahtangankan sebagian dan/atau seluruhnya kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
Karin Nagaswara Bejo Rezeki
--------------------------------------
Over kredit langsung melalui bank secara resmi adalah dengan cara melakukan “alih debitur”, caranya sebagai berikut:
- Kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli menghadap langsung ke bagian kredit administrasi atau customer service dan mengajukan perihal peralihan hak yang dimaksud
- Mengajukan permohonan ambil kredit yang nantinya akan bertindak sebagai debitur baru menggantikan posisi debitur lama
- Setelah
pihak bank memberikan persetujuan dengan meneliti terlebih dahulu
persyaratannya, maka pembeli akan bertindak sebagai debitur baru
menggantikan posisi penjual sebagai debitur lama. Kemudian, pembeli akan
menanda-tangani perjanjian kredit baru atas namanya, beserta akta jual
beli dan pengikatan jaminan (SKMHT).
- Proses pengajuan sebagai debitur biasanya lebih rumit
- Memakan waktu yang lama karena harus dianalisis oleh analis kredit dari bank
- Ada kemungkinan debitur pengganti akan ditolak oleh bank
- Biaya
yang relatif lebih mahal untuk proses alih debitur, karena harus sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang dimiliki oleh masing-masing bank.
- Sertifikat rumah sudah bisa dibalik nama sesuai dengan nama pembeli (debitur baru) meskipun masih tetap menjadi jaminan di bank dan baru bisa diambil setelah kredit rumah lunas.
- Pembeli (debitur baru) bisa mengangsur ke bank atas nama sendiri